Syahidah
tertinggal di salah satu stasiun di India. Bajran menemukan Syahidah di stasiun
tersebut. Anak perempuan cantik yang tertinggal oleh rombongannya. Ketika Bajran
hendak mengembalikan syahidah pada rombongannya, syahidah hanya terdiam, dan
tahulah kalau ternyata anak perempuan itu bisu. Bajran tak dapat informasi.
Bajran pun membawanya pulang dan
menamainya dengan Muni. Ketika Muni dan keluarga Bajran melihat
pertandingan Bola, antara india dan Pakistan, ada hal ganjil yang dilakukan
Muni. Ketika semua penonton bersorak dan bersuka cita karena India unggul, Muni
malah tak bereaksi, namun ketika melihat Pakistan menang Muni malah terlihat
bahagia. Dari situlah bajran tahu kalau Muni anak Pakistan.
Bajran pun
bertekad mengantar Muni kembali ke rumahnya. Bajran masuk Pakistan lewat sebuah
terowongan, dia tidak punya paspor atau pun Visa. Pada saat itu India dan
Pakistan adalah musuh. Bajran tertangkap oleh polisi Pakistan dan dianggap
sebagai penyusup. Mata-mata yang wajib dimusnahkan.
Bajran
bertemu dengan wartawan Kepo, dengan handycam ala kadar terobsesi untuk
mendapatkan berita spektakuler. Mengetahui tujuan Bajran ke Pakistan, Hati wartawan
itu luluh, dia pun membantunya, dan dia mengabadaikan setiap momen mereka
bertiga.
film ini
sangat bagus, ceritanya sederhana, namun sangat menyentuh. Menyadarkan pada
kita untuk lebih peduli pada orang lain, tak peduli siapa pun mereka.
Dari film
tersebut kita juga melihat bagaimana kekuatan social media ketika sudah bicara.
Dalam waktu yang cepat mampu menyebarkan berita dan mempengaruhi banyak massa. Terbukti
ketika Bajran tertangkap oleh polisi Pakistan dan hendak dibunuh mati, Bajran
malah mendapat dukungan dari banyak pihak, karena aksi kemanusiaannya. Dan itu
menjadi titik tolak terbukanya perbatasan India dan Pakistan dan terciptalah
perdamaian diantara dua negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar