laman

Minggu, 13 Maret 2016

Review: Bajrangi Baijaan


Syahidah tertinggal di salah satu stasiun di India. Bajran menemukan Syahidah di stasiun tersebut. Anak perempuan cantik yang tertinggal oleh rombongannya. Ketika Bajran hendak mengembalikan syahidah pada rombongannya, syahidah hanya terdiam, dan tahulah kalau ternyata anak perempuan itu bisu. Bajran tak dapat informasi. Bajran pun membawanya pulang dan  menamainya dengan Muni. Ketika Muni dan keluarga Bajran melihat pertandingan Bola, antara india dan Pakistan, ada hal ganjil yang dilakukan Muni. Ketika semua penonton bersorak dan bersuka cita karena India unggul, Muni malah tak bereaksi, namun ketika melihat Pakistan menang Muni malah terlihat bahagia. Dari situlah bajran tahu kalau Muni anak Pakistan.

Bajran pun bertekad mengantar Muni kembali ke rumahnya. Bajran masuk Pakistan lewat sebuah terowongan, dia tidak punya paspor atau pun Visa. Pada saat itu India dan Pakistan adalah musuh. Bajran tertangkap oleh polisi Pakistan dan dianggap sebagai penyusup. Mata-mata yang wajib dimusnahkan.

Bajran bertemu dengan wartawan Kepo, dengan handycam ala kadar terobsesi untuk mendapatkan berita spektakuler. Mengetahui tujuan Bajran ke Pakistan, Hati wartawan itu luluh, dia pun membantunya, dan dia mengabadaikan setiap momen mereka bertiga.

film ini sangat bagus, ceritanya sederhana, namun sangat menyentuh. Menyadarkan pada kita untuk lebih peduli pada orang lain, tak peduli siapa pun mereka.


Dari film tersebut kita juga melihat bagaimana kekuatan social media ketika sudah bicara. Dalam waktu yang cepat mampu menyebarkan berita dan mempengaruhi banyak massa. Terbukti ketika Bajran tertangkap oleh polisi Pakistan dan hendak dibunuh mati, Bajran malah mendapat dukungan dari banyak pihak, karena aksi kemanusiaannya. Dan itu menjadi titik tolak terbukanya perbatasan India dan Pakistan dan terciptalah perdamaian diantara dua negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar