Siapa yang tidak kenal dengan Imam bin Hambal. Beliau
adalah salah satu imam besar yang hasil ijtihadnya diikuti oleh sebagian umat
Islam.
pada suatu ketika Iman bin Hambal bepergian. Karena sudah malam, beliau pun beristirahat
di masjid. Iman bin Hambal
menutupi
wajahnya, agar tidak ada orang yang mengenalinya. Melihat ada orang di beranda masjid sedang tiduran, takmir masjid pun menegurnya.
“Bangun! Tidak boleh tidur di masjid. Masjid ini akan segera tutup!” bentak ta’mir masjid dengan kasar.
“Izinkan saya bermalam di masjid.
Saya tidak punya teman atau saudara di sini, untuk bisa bermalam,” pinta Iman
bi Hambal.
Namun sang takmir tetap kukuh untuk
menyuruh Iman bin Hambal untuk pergi dari
masjid. Iman
bin Hambal
pun keluar. Dia berpindah tidur di tangga masjid. Takmir itu geram melihat
prilaku Iman
bin Hambal.
Dia membentak Iman
bin Hambal
untuk
segera pergi dari masjid.
“Kumohon izinkan saya bermalam di masjid ini. Saya orang jauh, di daerah ini saya tidak punya saudara,” jelas
Iman bin Hambal sekali lagi.
Takmir masjid tetap
tidak peduli. Dia bahkan hendak menyeret Iman bin Hambal keluar. Tiba-tiba datanglah seorang lelaki.
“Ikutlah
denganku, dan kau bisa bermalam.di toko rotiku,” ajak si tukang roti.
Iman bin hambal pun mengikuti sang penjual roti.
Di toko si tukang roti, Iman bin Hambal dipersilahkan untuk istirahat. Namun Iman bin Hambal tidak bisa tidur. Dia mendengar penjual
roti sedang membuat roti sambil membaca lafadz tasbih, subhanallah wal hamdulillah wala ilaha illallah wal lahu akbar, Iman bin Hambal mengira dzikir sang penjual roti itu
hanya akan bertahan 5 sampai 10 menit saja. Ternyata perkiraan Iman bin Hambal meleset. Tukang roti itu membaca tasbih sampai dia selesai
membuat roti. Iman bin hambal pun penasaran.
“Apa
tujuan Anda
membaca tasbih?”
tanya Iman
bin Hambal.
“Tentu
saja dengan membaca tasbih saya berharap bisa masuk surga. Dan ada satu
rahasia, dengan banyak membaca tasbih, do’a saya selalu
dikabulkan oleh Allah, namun ada satu doa yang belum terkabul sampai
saat ini.”
“Apa?”
“Saya minta pada Allah agar saya bisa bertemu dengan Iman bin Hambal.” kata tukang roti itu
sedih.
Seketika itu Iman bin Hambal menangis dan membuka penutup wajahnya. Dia diusir
tukang masjid, agar bisa bertemu dengan orang ini lantaran tasbih yang
dibacanya berulang