laman

Sabtu, 20 Mei 2017

Review; Kisah-Kisah Kehamilan dan Melahirkan yang Paling Mengharukan


Menjalani proses kehamilan itu sangat mengesankan. Pengalaman pada kehamilannya berbeda antara perempuan satu dengan yang lain.

Buku ini  memuat kisah perjuangan para ibu dalam memperoleh keturunan, menjalani kehamilan, serta mengalami kelahiran yang sangat mengharukan. Terdapat 21 kisah yang merupakan pengalaman pribadi sang penulis juga merupakan hasil wawancara langsung dari orang tua yang mengalaminya.

Seperti dalam tulisan yang berjudul Ketika Tangan Allah bekerja; kisah perjuangan Martha Tilaar memperoleh keturunan. Mengisahkan tentang Martha Tilaar yang pernah divonis mandul oleh 4 dokter. Tak patah harapan dia melakukan terapi bahkan sampai ke luar negeri. 3,5 tahun kemudian dia periksa lagi karena tidak menstruasi. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mengatakan kalau dia sudah premonopause. Seperti tidak ada harapan lagi untuk mempunyai anak. Maka dia mengizinkan suaminya untuk menikah agar mendapat keturunan. Namun suaminya menolak. Dia mengatakan kalau dia sudah mempunyai istri kedua. Suami Martha menggandengnya dan menunjukkan berderet-deret buku yang ada di rumah. Ketika semuanya telah dipasrahkan pada Allah, dan merelakan pernikahannya tanpa anak, Allah memberi keajaiban. Di usianya yang ke-45 tahun, dia mengandung. Bahkan sekarang sudah mempunyai anak 4.

Lain lagi kisah bu E, dalam tulisan yang berjudul Anda masih beruntung. Sang penulis mengisahkan bu E menikah tanpa persetujuan orang tuanya karena calon suaminya pengangguran. Namun bu E yakin dia akan hidup bahagia. Dalam perkawinannya Bu E tak menemukan kebahagiaan itu, namun karena malu jika harus kembali ke orang tuanya, maka dia pun berpura-pura bahagia. Lagian cinta bu E yang teramat besar pada suaminya membuat dia rela menjadi tulang punggung keluarga dan diperlakukan kasar oleh suaminya. Selama 2 tahun dia meminum pil KB agar tidak punya anak, namun siapa sangka, jika Allah berkehendak pastilah semuanya bisa terjadi. Bu E dinyatakan hamil. Antara bahagia dan sedih. Bahagia karena akhirnya dia mempunyai anak yang merupakan dambaan bagi setiap insan yang telah menikah. Sedih karena suami tak pernah mengharapkannya. Suaminya bahkan tidak pernah peduli dengan dirinya. Hal membikin miris, ketika akan melahirkan, dan sudah mulai kontraksi. Karena tidak bisa dilakukan sendiri, terpaksa dia meminta tolong pada suaminya untuk ke bidan terdekat. Jarak rumah Bu E dengan rumah bidan sejauh 10 km. Karena tidak ada motor, suami pun meminjam pada tetangganya. Jangan kira suaminya membonceng bu E. Bu E malah disuruh jalan dari rumahnya sampai di bidan.

Ada banyak kisah mengharukan di buku ini, dari situ kita bisa melihat betapa pengorbanan seorang ibu selama mengandung sampai melahirkan takkan bisa dibandingkan dengan apapun. Di tulis dengan sudut pandang orang pertama menjadikan seakan-akan kita yang mengalami. Buku ini memang cukup mengaduk-aduk perasaan.

Membaca kisah-kisah di buku itu, bagi para perempuan yang sedang menanti kelahiran seorang putra seakan memberi secercah harapan untuk tidak berputus asa akan rahmat Allah, bahkan ketika vonis mandul itu terlontarkan, atau sakit parah yang mempunyai harapan sangat tipis untuk bisa hamil. Karena semuanya bisa menjadi mungkin di tangan Allah. Selalin itu kita juga bisa membandingkan penderitaan yang mereka alami dengan penderitaan kita sehingga menumbuhkan sikap optimis dalam hidup dan menjadikan kita lebih kuat dalam menjalani hidup. Akhirnya buku ini sangat rekomended tak hanya untuk para wanita tetapi juga para lelaki yang kelak akan menjadi ayah.

Judul: Kisah-Kisah Kehamilan dan Melahirkan yang Paling Mengharukan
Pengarang: Nurul Chomaria, S.Psi.
Penerbit: Ahad Books
Terbit: Cetakan pertama, 2013
Tebal: 159 hlm

ISBN: 978-602-7929-53-1

Rabu, 03 Mei 2017

MENIKAH MUDA?? SIAPA TAKUT!!!

Masa remaja adalah masa yang paling indah. Pada saat itulah muncullah ketertarikan terhadap lawan jenis. Tak ada salahnya ketika rasa suka terhadap lawan jenis itu muncul karena itu memang hal yang wajar dan tidak dilarang agama. Yang perlu remaja lakukan adalah seni menahannya. Jangan sampai rasa suka itu menjerumuskan para remaja kepada kemaksiatan bahkan pada hal-hal yang dilarang dalam agama, misalnya pacaran hingga melewati batas-batas agama dengan dalih cinta. Padahal antara suka dan cinta itu dua hal yang berbeda.

Suka itu dimensi nafsu atau naluri hewaniah. Liar. Tidak ada aturan. Naluri ingin mendapatkan sesuatu dari lawan jenisnya.
Sementara cinta itu dimensi ilahiah atau ketuhanan. Sistem rasa yang humanis. Rasa cinta cenderung ingin memberi dan menjaga kesucian lawan jenisnya. (hal;30)

Rasa suka dan cinta itu juga berbeda dalam hal kemunculannya.
Rasa suka muncul disebabkan terjadinya interaksi lawan jenis dalam kehidupan sehari-hari. Frekuensi interaksi sangat menentukan kelanggengan rasa suka.
Sementara rasa cinta muncul karena terjadinya sebuah perjanjian mulia, yaitu akad nikah. (hal;33)


Benarkah rasa yang tumbuh itu adalah rasa cinta atau hanya suka belaka. Buku ini sengaja ditulis oleh Munib Chatib sebagai hadiah pernikahan untuk anak semata wayangnya yang memilih menikah di usia muda. Munib hendak menunjukkan bahwa nikah di usia bisa menjadi solusi atas keresahan dan kegelisahan para orang tua untuk menjaga anaknya dari kejamnya pengaruh zaman yang makin edan ini.

Tentu saja akan ada kekhawatiran ketika memutuskan menikah di usia muda. Bagaimana dengan karir yang ingin diraih, bagaimana memberi nafkah financial sementara keduanya masih kuliah, Apakah benar si anak cukup dewasa untuk mengarungi samudera pernikahan? nah disinilah peran orang tua menjadi sangat penting. Orang tua harus mendukung sepenuhnya untuk mengizinkan anaknya menikah di usia muda. Dan kalau perlu membantu secara finansial hingga anaknya bisa mendapatkan kerja dan memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Itu akan lebih baik ketimbang membiarkan anak-anak terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan dan pergaulan bebas.


Dibalut dengan cover merah muda yang melambangkan cinta, buku ini membahas 3 tema besar. Membedakan antara suka dan cinta, memahami pernikahan dengan seluk beluknya dan mendefinisikan pasangan yang baik serta peran orang tua ketika anak memutuskan untuk menikah di usia muda. Buku ini disajikan full color dengan ilustrasi yang menarik di tiap halamannya membuat pembaca tidak cepat bosan. Apalagi kalimat yang digunakan tidak seperti buku-buku pada umumnya yang tiap halamannya penuh dengan beberapa paragraf dengan kalimat yang panjang-panjang. Buku ini menggunakan Kalimat yang pendek-pendek namun serat makna sehngga mengajak pembaca untuk berfikir dan menelisik kembali apa yang sudah kita lakukan untuk menjaga anak-anak kita. Akhirnya buku ini cocok untuk dibaca kawula muda dan juga para orang tua.



Judul: Parentslearn2, Menikah Itu Ibadah
Pengarang: Munif Chatib
Penerbit: Kaifa
Terbit: Cetakan pertama, 2016
Tebal: 91 hlm

ISBN: 978-602-0851-73-0