Judul : Betang, Cinta yang Tumbuh dalam Diam
Penulis : Shabrina Ws
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tebal : 175 halaman
ISBN : 978-602-02-2389-6
Harga : Rp 29.600
Buku ini merupakan hadiah langsung dari
penulisnya. Maunya sih beli, eh malah dapat gratisan heee....
Kalau dilihat dari covernya dengan warna yang lembut memang terlihat kurang menarik. Tetapi saya yakin shabrina ws
selalu punya cerita yang menarik dan lain dari pada yang lain dengan bahasa yang
khas.
Dari cover yang bergambar rumah betang,
perahu dayung dan dua anak kecil, sudah cukup menceritakan isi novel tersebut.
Lokalitas yang diangkat tentang rumah Betang dan pendeskripsian yang gamblang, membuat
kita serasa berkunjung ke rumah betang. Novel yang bersetting di kalimantan tengah ini menceritakan tentang Danum
yang hidup di rumah betang bersama kakek, nenek dan saudaranya Arba.
Danum
sejak kecil sudah bersahabat dengan Dehen, Dehen ingin menjadi atlet dayung nasional, keliling dunia dan mengibarkan bendera merah putih di negeri orang. keinginan Dehen menular ke Danum. Namun mereka terpisah, karena Dehen harus ikut orang tuanya pindah ke Palangkaraya.
Perjuangan Danum untuk menjadi atlet dayung dan sampai di pelatnas tidaklah mulus. Berulang kali Danum jatuh dalam kegagalan. berkali-kali dia pernah kehilangan. Hal itu memberikan pelajaran pada kita akan arti sebuah perjuangan untuk mencapai
impian . ketika telah sampai di Pelatnas Danum menghadapi dilema, untuk tetap maju ke Pelatnas dan meninggalkan rumah Betang atau tetap tinggal bersama kakeknya di rumah betang. Pada saat itulah seseorang harus memlilih, karena terkadang untuk mencapai impian terdapat batu terjal dan butuh keyakinan untuk menetapkan pilihan.
Berkat semangat Arbalah, kakak yang sangat perhatian, Danum melangkah untuk mencapai impiannya. Di Pelatnas dia bertemu dengan Dehen. Ada cinta yang menyeruak dalam dadanya, namun ada Sallie diantara mereka. Seperti sebuah hal wajib, bahwa dalam sebuah novel tentu ada
bumbu cintnya. Namun cinta dalam diam antara Dehen dan Danum dikemas dengan
sangat indah.
Menurutku novel ini konfliknya datar dan tidak penuh kejutan, namun bahasanya mengalir dan enak untuk dinikmati, di setiap Bab terdapat quote yang membuat kita berhenti sejenak untuk merenung.