laman

Minggu, 30 Juli 2017

Review; Ice Breaker fo teacher



Dulu ketika kita mengenyam bangku sekolah, belajar cukup dengan duduk manis di belakang bangku sambil mendengarkan guru yang menjelaskan pelajaran, atau yang disebut dengan metode ceramah. Kelas sepenuhnya dikuasai oleh guru dan siswa menjadi pendengar setia ceramah guru. Namun perkembangan dunia pendidikan saat ini malah kebalikannya. Belajar dengan metode ceramah sudah ketinggalan jaman, dan perlahan mulai ditinggalkan. Dunia pendidikan saat ini menuntut siswa harus aktif sedangkan guru menjadi fasilitator. Hal itu menuntut para guru untuk bisa menciptakan suasana kelas yang nyaman, kondusif dan menyenangkan sehingga siswa bisa menyerap ilmu dengan cepat dan bermakna.

Dalam keadaan senang, otak siswa berada pada gelombang alfa dan beta. Ketika otak berada pda gelombang tersebut, siswa akan mudah menerima informasi yang masuk. Lalu bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat siswa tidak bosan di kelas, yup dengan memberikan atau menciptakan Ice breaker di dalam kelas.

Nah buku Ice breaker for teacher, tulisan Aries Setiawan ini sangat rocomended buat guru atau trainer. Buku ini berisi tentang kiat menjadikan suasana belajar mengajar lebih menyenangkan. Kiat-kiat dalam buku ini memang bukan sepenuhnya ciptaan penulis, tetapi ini juga ciptaan dari guru-guru yang menjadi bimbingannya, sehingga kiat-kiat yang ada dalam buku ini sudah di praktekkan oleh guru-guru.  Kiat menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan, salah satu cara adalah dengan melakukan ice breaker.
Ice breaker ada yang menyebutnya dengan energizer atau refocus sering diartikan pemecah kebekuan merupakan tehnik-tehnik yang digunakan dalam suatu forum untuk memecahkna kebekuan dan kejenuhan yang ada dalam forum tersebut. (hal. 3)

 Ada beberapa cara melakukan Ice breaker bisa dengan melakukan tepuk, senam, games, teka-teki, menyanyi, story telling, kata indah dan visual. Tidak itu saja di dalamnya juga dijelaskan cara penggunaan dan kapan harus bermain tepuk, games senam, menyanyi dll. Dan juga dijelaskan manajemen Ice Breaker.

Judul: Ice Breaker for Teacher
Pengarang: Aries Setiawan
Penerbit: FillaPress
Terbit: Edisi Revisi
Tebal: 122 hlm



                                                                                  keb

Minggu, 16 Juli 2017

Review: Traveling Photography Best Spot Turki, Swiss, Prancis, Singapura dan Vietnam


Mungkin sebagian kita sudah tidak asing dengan nama ini “Yuyung Abdi.” Yup, wartawan Foto yang sudah sejak 1995 bekerja di Jawa Pos. Sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam menyajikan sebuah tempat atau kejadian dalam sebuah bingkai foto. Dalam bukunya Traveling Photography Best Spot Turki, Swiss, Prancis, Singapura dan Vietnam Yuyung tidak hanya menyajikan foto-foto tempat yang indah, tetapi juga ada sebuah catatan tentang sejarah, keterangan tempat dan juga kondisi suatu Negara yang dia kunjungi.

Foto-foto yang disajikan eye catching membuat saya menyelipkan mimpi untuk bisa pergi ke sana, selain itu dalam setiap foto yang disajikan Yuyung memberikan keterangan pengaturan camera misalnya jenis kamera yang dipakai mengambil gambar, ukuran lensa, length, sutter speed diafragma dan juga waktu pengambilannya sehingga foto itu  hanya indah tetapi juga terlihat sangat nyata.  Dari situ kita juga bisa belajar untuk membuat pengaturan pada kamera kita sehingga kita dapat menghasilkan foto yang tak hanya indah tetapi juga bercerita.

Nah bagi photographer buku ini bisa menjadi rekomendasi sebagai panduan untuk menghasilkan gambar yang eye catching. Bagi para penjelajah atau pecinta traveling buku ini bisa menjadi referensi untuk memilih tempat berlibur, apalagi sekarang traveling tidak lagi menjadi barang mewah, tetapi lebih pada kebutuhan.

Judul: Traveling Photography Best Spot Turki, Swiss, Prancis, Singapura dan Vietnam
Pengarang: Yuyung Abdi
Penerbit: Elex Media Komputindo
Terbit: Cetakan pertama, 2013
Tebal: 240 hlm
ISBN: 978-602-02-1989-9-53-1