Masa remaja adalah masa yang
paling indah. Pada saat itulah muncullah ketertarikan terhadap lawan jenis. Tak
ada salahnya ketika rasa suka terhadap lawan jenis itu muncul karena itu memang
hal yang wajar dan tidak dilarang agama. Yang perlu remaja lakukan adalah seni
menahannya. Jangan sampai rasa suka itu menjerumuskan para remaja kepada
kemaksiatan bahkan pada hal-hal yang dilarang dalam agama, misalnya pacaran
hingga melewati batas-batas agama dengan dalih cinta. Padahal antara suka dan
cinta itu dua hal yang berbeda.
Suka itu dimensi nafsu atau
naluri hewaniah. Liar. Tidak ada aturan. Naluri ingin mendapatkan sesuatu dari
lawan jenisnya.
Sementara cinta itu dimensi
ilahiah atau ketuhanan. Sistem rasa yang humanis. Rasa cinta cenderung ingin
memberi dan menjaga kesucian lawan jenisnya. (hal;30)
Rasa suka dan cinta itu juga
berbeda dalam hal kemunculannya.
Rasa suka muncul disebabkan
terjadinya interaksi lawan jenis dalam kehidupan sehari-hari. Frekuensi
interaksi sangat menentukan kelanggengan rasa suka.
Sementara rasa cinta muncul karena terjadinya
sebuah perjanjian mulia, yaitu akad nikah. (hal;33)
Benarkah rasa yang tumbuh itu adalah
rasa cinta atau hanya suka belaka. Buku ini sengaja ditulis oleh Munib Chatib sebagai
hadiah pernikahan untuk anak semata wayangnya yang memilih menikah di usia muda.
Munib hendak menunjukkan bahwa nikah di usia bisa menjadi solusi atas keresahan
dan kegelisahan para orang tua untuk menjaga anaknya dari kejamnya pengaruh zaman
yang makin edan ini.
Tentu saja akan ada kekhawatiran
ketika memutuskan menikah di usia muda. Bagaimana dengan karir yang ingin
diraih, bagaimana memberi nafkah financial sementara keduanya masih kuliah, Apakah
benar si anak cukup dewasa untuk mengarungi samudera pernikahan? nah disinilah
peran orang tua menjadi sangat penting. Orang tua harus mendukung sepenuhnya
untuk mengizinkan anaknya menikah di usia muda. Dan kalau perlu membantu secara
finansial hingga anaknya bisa mendapatkan kerja dan memenuhi kebutuhannya
secara mandiri. Itu akan lebih baik ketimbang membiarkan anak-anak terjerumus
ke dalam jurang kemaksiatan dan pergaulan bebas.
Dibalut dengan cover merah muda
yang melambangkan cinta, buku ini membahas 3 tema besar. Membedakan antara suka
dan cinta, memahami pernikahan dengan seluk beluknya dan mendefinisikan
pasangan yang baik serta peran orang tua ketika anak memutuskan untuk menikah
di usia muda. Buku ini disajikan full color dengan ilustrasi yang menarik di tiap
halamannya membuat pembaca tidak cepat bosan. Apalagi kalimat yang digunakan
tidak seperti buku-buku pada umumnya yang tiap halamannya penuh dengan beberapa
paragraf dengan kalimat yang panjang-panjang. Buku ini menggunakan Kalimat yang
pendek-pendek namun serat makna sehngga mengajak pembaca untuk berfikir dan
menelisik kembali apa yang sudah kita lakukan untuk menjaga anak-anak kita. Akhirnya
buku ini cocok untuk dibaca kawula muda dan juga para orang tua.
Judul: Parentslearn2, Menikah Itu
Ibadah
Pengarang: Munif Chatib
Penerbit: Kaifa
Terbit: Cetakan pertama, 2016
Tebal: 91 hlm
ISBN: 978-602-0851-73-0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar